• About

A Journey of Discovery

~ Embracing life with belief. Moving dreams into journeys. Reviving every journey of discovery.

A Journey of Discovery

Monthly Archives: November 2020

Perjalanan

15 Sunday Nov 2020

Posted by isnamasyithoh in Uncategorized

≈ Leave a comment

Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan. Sayang engkau tak duduk di sampingku kawan. Banyak cerita yang mestinya kau saksikan di tanah kering bebatuan. (Ebiet G. Ade)

Perjalanan memiliki kisah sendiri dalam parade kehidupan atau bahkan sahabat bagi sebuah petualangan. Seperti stasiun, halte, dan bandara yang selalu menjadi saksi bisu tentang perjalanan. Perjalanan fisik yang tak hanya berarti jarak dalam artian fisik tetapi juga sebuah medium atas perpindahan, perubahan posisi awal dan akhir dalam artian lahir maupun batin.

Tempat adalah saksi bocah yang bertumbuh melalui lorong-lorong kehidupan. Keajaiban di sepanjang perjalananlah yang menguatkan setiap badai yang menerjang karena setiap perjalanan mengantarkan kepada sebuah keyakinan akan kekuatan di luar diri ini dan makna kepulangan, makna kepulangan secara lahir dan batin. Pulang yang mengingatkan tentang rumah sementara di dunia dan rumah abadi yang sebenarnya.

Sesyahdu perjalanan di sebuah kereta di suatu penghujung tahun, Allah mempertemukannya dengan ibunda seorang istri almarhum guru besar almamater kemudian telinga dan hatinya menjadi pendengar yang menjadi tempat beliau mencurahkan kisah hidupnya mengenang sosok guru besar yang sangat terhormat dan jadilah lorong itu menjadi saksi pertemuan pertama yang takkan terlupakan karena pada pertemuan pertama itulah beliau menangis mengenang perjalanan hidupnya bersama kekasih sehidup sesurganya insyaAllah. Semoga Allah merahmati Almarhum dan keluarga. Sekonyol percakapan bocah tengil yang tertahan di kantor imigrasi tersebab petugas mengira dirinya tak cukup umur akhirnya interogasi yang tertahan itu berakhir dari suasana dingin menjadi tawa lepas para petugas. Plong. Semenyesakkan ketika ia mengejar jadwal terbang demi tiba tepat waktu untuk momen berharga qadarullah itulah pesawat terakhir malam itu dan apa daya ada yang harus tertahan di bandara bersama setidaknya ada dua malaikat yang membersamai di sampingnya untuk menghabiskan malam di mushola bandara tapi selalu ada keajaiban dan pertolongan di sana masya Allah la quwwata illa billah.

Pandemi telah membuat tempat-tempat saksi bisu itu seperti momok. Semua ketakutan itu ia terjang demi sebuah pertemuan. Pertemuan yang teramat diridukan dengan dua manusia bak malaikat kehidupan. Namun, sebuah pertemuan itu berakhir dengan tanya yang menggantung dalam diam.

“Kamu yakin?”

Kepalanya mengangguk meski tanpa suara.

Tiada pelukan bahkan jabat tangan di masa-masa seperti itu. Hanya isyarat lambaian tangan, tatapan mata, dan senyuman. Senyuman bermakna keyakinan, harapan, ketakutan, dan kepasrahan.

Gadis itu melangkah perlahan. Suara lonceng kereta bersahutan. Kepalanya menunduk dalam. Dia sudah bertekad bulat. Kepada siapakah dia serahkan? Bukankah Allah sebaik-sebaik tempat bergantung?

Di sebuah lorong kursi yang lengang. Dengan kehendak-Nya lorong itu benar benar kosong melompong. Perjalanan itu menjadi saatnya berefleksi. Pertanyaan itu terus bergema. “Kamu yakin?”

Pada titik itulah, dalam kesunyian sepanjang perjalanan itu, ia mencoba mencari sahabat yang dapat memberinya sumber kekuatan. Ia-lah Alquranul karim yang selalu memberinya pesan-pesan tak terduga dan selalu menyisakan kelapangan seperti ia mengerti kata-kata yang paling dibutuhkannya saat kondisi itu. Rasanya ketika itu terjadi seperti ia menemukan secercah cahaya di tengah terowongan gelap yang panjang berliku seakan tak berujung. Sungguh menakjubkan menyimak pesan-Nya tentang hamba-hamba-Nya yang Maha Pengasih dalam Qs Al Furqan. Ayat-ayat itu yang muncul dan membersamai perjalanan kali itu di tengah rasa takut dan penuh tanya yang berakhir kepada kepasrahan kepada Penguasa atas segalanya, seperti jawaban-Nya atas segala tanya di dalam dada.

Wa innahu la haqqul yaqin. Fasabbih bismi Rabbikal ‘adzhim. (Qs Al Haqqah)

Dalam rangka rindu perjalanan setelah membaca perjalanan kloter perdana kawan ke tanah suci, masya Allah barakallah fii kum ✨

*hmmm ini sebenarnya a brief version fullstory lanjutnya mungkin akan ada next story di antologi harmoni seri… rahasia ya 😀

Recent Posts

  • Perjalanan
  • There is Hope
  • PENDIDIK ITU SEPERTI TUKANG JAHIT — Al-Wasathiyah wal I’tidal
  • The Promise of Allah
  • Hujan Puisi: Sebuah Refleksi

Categories

  • Accounting
  • Managerial Accounting
  • Perspectives
  • Sastra
  • Sharia Economics
  • Uncategorized

Archives

  • November 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • December 2019
  • March 2019
  • February 2019
  • December 2018
  • November 2018
  • October 2018
  • March 2018
  • February 2018
  • October 2017
  • April 2017
  • February 2017
  • January 2017
  • October 2016
  • July 2016
  • June 2016
  • May 2016
  • March 2016
  • February 2016
  • January 2016
  • December 2015
  • October 2015
  • September 2015
  • August 2015
  • June 2015
  • May 2015
  • April 2015
  • March 2015

Recent Comments

http://vistaweb.isi.… on Catatan Keabadian: Ada dan…
senjadikotakecil on The Wishes and The Story
isnamasyithoh on Furusato, From Journeys to The…
日本語を勉強するのが好き人; 居室にの友… on Furusato, From Journeys to The…
senjadikotakecil on Catatan Keabadian: Ada dan…

Meta

  • Register
  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.com

No Instagram images were found.

Create a free website or blog at WordPress.com.

  • Follow Following
    • A Journey of Discovery
    • Join 1,851 other followers
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • A Journey of Discovery
    • Customize
    • Follow Following
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar