Benar adanya memulai sesuatu lebih mudah dibandingkan dengan mempertahankan sesuatu. Begitulah hijrah dan istiqomah menjadi dua simpul yang harus saling menguatkan. Apabila satu hal lepas maka selesailah.
Alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillahirobbil’alamin karena di mana melangkah masih ada tempat-tempat yang menyejukkan. Di kala diri merasa lelah dan tidak tahu arah selalu ada Allah yang dengan invisible hand-nya mengantarkan kita untuk kembali mendekat kepada-Nya. Tolong ingatkan Isna terus ya teman-teman :”) Jika ditanya bagaimana target 2018 ini memang masih jauh baik dari target dunia dan akhirat. Namun, ada hal yang patut disyukuri seperti keberanian mengambil keputusan dan menemukan tujuan yang hakiki. Ya, tahun ini saya melepaskan karir saya di sebuah kantor akuntan publik. Perjalanan yang tak mudah sungguh. Pilihan yang tak mudah pula. Terima kasih kepada Bu Vonny, our wonderful senior manager, yang membuka kesempatan dan memberikan ruang merenungkan banyak hal. Terima kasih kepada Kak Kevin atas ilmu keseruan dan motivasinya, kecuali saran cari pacar (sepertinya untuk ini saya tidak bisa Kak punten ya karena saya sudah banyak dosa tak mau nambah dosa lagi ini perihal prinsip hidup). Terima kasih Kak Eddy atas role modelnya, sukses selalu karirnya di Spore, senior high achiever yang kutu loncat dari satu KAP ke KAP lain. Terima kasih kak Dita atas semuanya literally, udah kaya kakak mama dan guru :”) Terima kasih kak Weini :”) Terima kasih Rikmen kak Pandit Pipit Moses sukses selalu ya. Mohon maafkan segala kekuranganku selama year end audit. Terima kasih semuanya.
Bismillah. Jadi isna telah menemukan jalan yang terasa seperti isna’s way, keberlanjutan. Jika sebelumnya hanya berkutat dengan laporan keuangan, kini banyak belajar multidisiplin. Tempat yang sederhana dengan orang-orang sederhana namun menginspirasi. Terima kasih. Terutama karena di sini Isna menemukan ketenangan batin dan kebahagiaan karena memiliki kesempatan melakukan kegiatan yang menjadi hobi isna. Alhamdulillah selain di sini, isna ikut mengajar anak-anak alhamdulillah masih istiqomah doanya yaaa. Relieving feeling bisa ketemu anak-anak belajar hal sederhana keseharian yang menjadi lebih bermakna, solat, doa sehari hari, iqro, lagu, mengenalkan Islam dengan lebih menyenangkan dan mudah dipahami. Selain itu, terima kasih QIP karena QIP isna juga diingatkan untuk belajar terus dan mendekat kepada pegangan kita sebagai muslim. Terharu dan selalu merasa tergetar setiap terlibat dengan komunitas QIP yang masya ALLah tabarakallah. Tujuh bulan perjalanan hampir terlewati di lingkungan baru. Bismillah.
Beberapa hari ini juga sering kepikiran setelah ini apa yang akan terjadi. Bukankah masih ada banyak impian? Tapi seringkali juga mungkin efek umur dan psikologis, selalu berpikir berulang kali hingga melewatkan beberaapa kesempatan yang kata orang sayang sekali dilewatkan. Hidup memang pilihan. Seperti misal, pada saat merelakan konferensi di Malaysia karena bertepatan dengan hari pernikahan kakak. Seperti mengorbankan orientation camp dan didiskualifikasi The Future Leader Scholarship nya PPM Manajemen karena feeling sih sebenarnya Bapak seperti kurang srek mana Bapak Ibu pada saat isna diisolasi akan berangkat ke tanah suci. Pengorbanan yang kadang sulit dipahami. Meninggalkan sesuatu yang berhaga buat diri kita di dunia ini demi ridha-Nya adalah pengorbanan. Namun, kemudian, apabila tujuan akhir kita adalah ridha Allah rahmat Allah, bismillah akan ada jalan dan insyaaALLAH ganti yang lebih baik. Apapun takdir ALlah, dan apapun pilihan kita, semoga Allah merahmatinya.