Di perpustakaan. Berlembar-lembar laporan tahunan. Pekerjaan ini lucu sekali. Seperti kata mereka. Akuntansi itu melatih skeptisisme. Semoga skeptisisme jika dibawa dalam kehidupan dapat membuahkan kebaikan bukan justru meretakkan segala hubungan. Sebab dalam tingkatan skeptisisme pengetahuan, tetap ada kepastian. Selalu ada keniscayaan dalam setiap keyakinan. Selalu ada keajaiban. Tuhan.
Barangkali, perusahaan adalah manusia khayalan yang memiliki cerita setiap harinya. Sayangnya hanya khayalan untuk bisa mengajak mereka benar-benar berbicara dan bercengkerama. Pada akhirnya hanya berkelana dalam khayalan. Namun, bersyukurlah karena mereka tidak menerbitkan laporan harian. Sehingga mata ini tak diharuskan membaca catatan harian mereka. Mungkin jika iya, akan menjadi ribuan lembar atau jutaan atau triliunan atau tak terhingga.
Bagaimana dengan laporan hidup sebagai seorang makhluk sesempurna manusia? Bukankah penghisaban itu sebuah keniscayaan? Bukankah laporan akhir kehidupan itu sebuah kepastian? Betapa luar biasa kuasa-Nya yang mengawasi laporan dan catatan setiap milidetik yang dilalui milyaran manusia tanpa satupun luput dari-Nya? Bahkan “tak ada satupun daun yang gugur tanpa sepengetahuan-Nya.” Semoga kita berada dalam lindungan-Nya.